Discovery Adalah Penemuan Baru Yang Berupa

Discovery Adalah Penemuan Baru Yang Berupa

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

AGP Slot Adalah Perangkat Yang Digunakan Untuk Memasang Peripheral Yang Berupa

AGP Slot Adalah Perangkat Yang Digunakan Untuk Memasang Peripheral Yang Berupa

We are processing your documentAGP Slot Adalah Perangkat Yang Digunakan Untuk Memasang Peripheral Yang Berupa.

Please wait until the download start.

DOWNLOAD PDF BY VIEWER

30 seconds download finish.

Burung Mata putih Meratus di Pegunungan Meratus, provinsi Kalimantan Selatan.

Nationalgeographic.co.id—Dua spesies baru burung dilaporkan telah ditemukan di Pegunungan Meratus, bagian tenggara Pulau Kalimantan. Ahli ornitologi telah mendeskripsikan dua spesies baru tersebut dari genus flycatcher Cyornis dan genus mata-putih Zosterops. Temuan baru ini telah dideskripsikan dalam Journal of Ornithology.

Cyornis adalah genus burung passerine dalam keluarga flycatcher Dunia Lama Muscicapidae. Genus ini berisi 25 spesies yang diakui saat ini, termasuk beberapa spesies yang sebelumnya ditempatkan dalam genus Rhinomyias.

Spesies ini terdistribusi di seluruh Asia selatan, dari anak benua India ke Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia. Kebanyakan flycatcher Cyornis memiliki bulu dimorfik seksual. Burung jantan berwarna biru di bagian atas dan terutama biru dan putih atau oranye dan putih di bagian bawah, meskipun beberapa spesies monomorfik secara seksual dan tidak memiliki warna cerah.

Zosterops adalah genus burung passerine yang memiliki ciri khas mata putih dalam famili Zosteropidae. Genus ini terdiri lebih dari 100 spesies yang tersebar di alam Afrotropis, Indomalayan, dan Australasia.

Burung-burung ini adalah penjajah pulau tertinggi, itulah sebabnya begitu banyak spesies mata putih yang berbeda berevolusi begitu cepat. Hal itu karena populasi pulau yang berbeda menjadi terisolasi dan terpisah dari populasi sumbernya. Fitur paling khas dari mata putih Zosterops adalah cincin bulu putih yang mencolok di sekitar mata, meskipun beberapa spesies tidak memilikinya.

Meratus jungle flycatcher di Pegunungan Meratus, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sekarang, spesies Cyornis dan Zosterops baru diketahui menghuni Pegunungan Meratus di bagian tenggara Pulau Kalimantan. Rekan penulis James Eaton dari Birdtour Asia Ltd mengatakan, banyak dari mereka adalah spesialis pegunungan, dengan sekitar 27 spesies endemik atau hanya terdapat di dataran tinggi Kalimantan.

"Keanekaragaman hayati burung dan endemik Borneo (termasuk wilayah Malaysia dan Brunei) sangat mengesankan, dengan sekitar 50 spesies endemik yang dideskripsikan dari pulau di bawah pengaturan taksonomi sebelumnya," kata Eaton kepada Sci-News.

Menurut Eaton, Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan, termasuk salah satu daerah yang paling tidak dikenal dan mungkin pegunungan yang paling terisolasi. "Sebuah dataran tinggi sepanjang 140 kilometer dari utara hingga selatan diselimuti oleh sekitar 2.460 kilometer persegi hutan bawah pegunungan dan hutan pegunungan, dengan ketinggian 1.892 meter di atas permukaan laut dengan puncaknya Gunung Besar (beberapa puncak lainnya melebihi 1.600 meter)," kata Eaton.

Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Gerak Medan Magnet Bumi Kian Cepat, Bagaimana Burung Migrasi Pulang?

Baca Juga: Spesies Baru Burung Berrypecker Ditemukan di Kaimana, Papua Barat

Spesies Cyornis yang baru berkerabat paling dekat dengan Sikatan Dayak Biru (Cyornis montanus). Tapi secara morfologis dibedakan dengan warna biru muda di bagian atas dan lebih keputihan dan kurang kemerahan di bagian bawah.

Spesies Zosterops baru paling dekat hubungannya dengan burung Kacamata Laut (Zosterops chloris) tetapi dibedakan dengan bagian atas berwarna zaitun dan bagian bawah yang lebih gelap. Kedua spesies baru itu mungkin terbatas di Pegunungan Meratus, yang saat ini dikelilingi oleh hutan sekunder dataran rendah yang terdegradasi atau lanskap pertanian yang dikonversi, kata para peneliti.

"Mereka tampaknya telah menyimpang dari spesies saudara mereka melalui isolasi geografis di pegunungan terpencil ini yang diperparah oleh dinamika populasi yang berubah dalam komunitas burung pegunungan yang miskin," para peneliti menjelaskan.

Para peneliti kemudian merekomendasikan kedua spesies baru burung ini mendapatkan status IUCN Red List, status Rentan untuk spesies baru berdasarkan kriteria B1 dan B2. "Meskipun kedua spesies tersebut relatif umum di kawasan terbatas Pegunungan Meratus, perubahan habitat yang terus berlanjut dan ancaman perburuan yang akan segera terjadi mungkin akan dapat membahayakan mereka," kata para peneliti.

Gel Duri Landak Berpotensi Sembuhkan Luka: Termasuk Luka akibat Tertusuk Duri?